Perjuangan Dramatis Tim Voli Putra SMAN 1 Petak Malai Raih Juara 3 di Festival Olahraga

Sanaman Mantikei - SMAN 1 Petak Malai - Posisi juara tiga yang diraih tim voli putra SMAN 1 Petak Malai bukanlah hadiah yang datang begitu saja. Ia lahir dari sebuah perjalanan panjang yang melelahkan, penuh peluh, bahkan dengan pengorbanan fisik hingga titik terakhir kemampuan.

Perjuangan tim SMAN 1 Petak malai di even olah raga SMAN 1 Sanaman Mantikei

Betapa tidak, sejak awal tim sudah dihadapkan pada kondisi yang kurang menguntungkan. Perjalanan jauh menuju SMAN 1 Sanaman Mantikei, sebagai tuan rumah Festival Olahraga dan Pentas Seni, menyisakan lelah di otot dan sendi. Belum lagi jadwal pertandingan yang padat, berlangsung hanya dalam satu hari dari babak penyisihan hingga final.

Utusan SMAN 1 Petak Malai di even olah raga dan pentas seni SMAN 1 Sanaman Mantikei

Kesulitan makin bertambah karena sekolah hanya mengirim 12 siswa putra. Itu pun harus dibagi untuk dua cabang olahraga: futsal dan voli. Artinya, tim voli tidak memiliki pemain cadangan. Sebagian pemain inti bahkan harus merangkap memperkuat tim futsal.

Tim voli SMAN 1 Petak Malai terima tropy juara 3

Seolah mendapat secercah keberuntungan, jadwal babak penyisihan futsal tidak berbenturan dengan voli. Hal ini memungkinkan pemain ganda bisa membantu dua cabang sekaligus. Namun keberuntungan itu ternyata harus dibayar mahal. Jeda pertandingan yang sempit, cuaca terik menyengat, serta tenaga yang terkuras habis-habisan membuat beberapa pemain tumbang karena kram dan kelelahan.

Puncaknya terjadi saat laga final futsal berlangsung bersamaan dengan perebutan juara tiga voli. Absennya Mario karena cedera membuat tim voli hanya turun dengan lima pemain: Hendra, Jely, Amansyur, Kendri, dan Randi. Mereka harus bertarung tanpa pergantian, dengan tubuh yang nyaris tak sanggup lagi menanggung beban.

Lapangan menjadi saksi bisu perjuangan itu. Peluh menganak sungai, wajah letih tampak pucat pasi, sesekali rahang bergemeletuk menahan nyeri, dan otot-otot yang kaku akibat diporsir terlalu keras membuat setiap langkah terasa berat. Namun di balik tubuh yang nyaris menyerah, api semangat tetap menyala. Hanya satu yang tertinggal: keinginan untuk menuntaskan perjuangan sampai akhir.

Pertandingan yang seperti tanpa ujung, karena berdasarkan hasil kesepakatan pertandingan ditentukan dengan tiga set kemenangan. Di bawah arahan Pak Rekomber (orang tua dari Yuda) yang kebetulan turut ikut memfasilitasi transpor peserta, set pertama berhasil diamankan dengan baik saat menghadapi SMKN 1 Sanaman Mantikei. Namun di set kedua, selisih poin semakin mengecil ketika mendekati game poin. Beruntung, set kedua ini akhirnya juga bisa di amankan dengan sempurna oleh Hendra, dan kawan-kawan.

Di set ketiga, mendekati ujung pertandingan tim lawan  memanfaatkan kelelahan mengejar ketertinggalan poin. Deuce demi deuce pun terjadi. Setiap poin terasa seperti seribu batu yang harus dipikul bersama. Namun seperti pepatah, keringat tidak pernah berkhianat, perjuangan keras itu akhirnya berbuah manis. Hendra Cs berhasil merebut kemenangan di set penentuan, sekaligus mengukuhkan diri sebagai peraih juara tiga yang terhormat.

Bagi tim voli putra SMAN 1 Petak Malai, posisi ini bukan sekadar angka di papan skor. Ia adalah simbol perjuangan, persaudaraan, dan daya juang tak kenal menyerah. Sebuah kisah yang kelak akan selalu dikenang: bagaimana enam menjadi lima, dan lima mampu berdiri melawan badai hingga akhir.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KUIS Inspirasi Pagi Sesion 1

Tenaga Pendidik SMAN 1 Petak Malai