Belajar Penulisan Feature di Pertemuan ke-8 Jurnalistik SMAN 1 Petak Malai
Jumat, 14 November 2025 — Kegiatan Ekstrakurikuler Jurnalistik SMAN 1 Petak Malai kembali berlanjut dan telah memasuki pertemuan ke delapan. Empat peserta utama Mario, Kristi, Yulia, dan Imel hadir dengan antusias untuk mengikuti materi baru tentang teknik penulisan berita.
Sore itu, seluruh siswa pulang sedikit lebih lambat akibat tambahan aktivitas sekolah. Menyadari hal itu, pembina jurnalistik Muhammad Jumani memberikan dispensasi jadwal, dari biasanya pukul 15.00 WIB menjadi 15.30 WIB.
Menariknya, kali ini Imel menjadi peserta pertama yang tiba di ruang guru yang digunakan untuk ruang ekskul. Namun melihat ketiga temannya belum juga muncul, ia justru mengambil inisiatif untuk menjemput mereka satu per satu. Sikap ini menunjukkan kekompakan para peserta dan semangat kebersamaan dalam mengikuti kegiatan jurnalistik.
Materi Utama: Mengenal Penulisan Feature
Setelah seluruh peserta hadir, kegiatan pun dimulai. Pada pertemuan ini, pembina memberikan materi tentang penulisan berita dalam bentuk feature, salah satu gaya penulisan yang wajib dipahami calon jurnalis.
Feature merupakan bentuk penulisan berita yang tidak sekaku straight news. Jika straight news menekankan unsur 5W+1H dengan struktur yang ringkas, lugas, dan langsung pada inti informasi, maka feature justru memberikan ruang lebih luas bagi jurnalis untuk bercerita.
Gaya penulisan feature umumnya:
-
Mengutamakan kisah, bukan sekadar fakta singkat.
-
Menyajikan alur yang mengalir, sering dimulai dari hal menarik sebelum masuk ke inti.
-
Mengangkat human interest, suasana, dan detail kecil yang menggugah emosi pembaca.
Dengan kata lain, feature adalah berita yang ditulis dengan cita rasa sastra, tetapi tetap berdasarkan fakta dan data yang valid. Bukan karangan atau imajinasi seperti pada cerpen atau novel.
Tantangan Siswa Pedalaman dan Peran Teknologi
Sebagai siswa yang tinggal di wilayah pedalaman, kemampuan mengolah kata, membangun diksi, atau menggambarkan suasana dalam bentuk tulisan memang masih menjadi tantangan. Namun di era teknologi digital dan kecerdasan buatan seperti sekarang, hambatan ini bukan lagi alasan untuk tidak berkembang.
Meskipun begitu, pembina jurnalistik mengingatkan bahwa penguasaan dasar-dasar penulisan tetap penting. Teknologi seperti AI hanya alat bantu, bukan pengganti pemahaman. Karena itu, peserta tetap harus mampu:
-
Memahami karakteristik feature dan perbedaannya dari jenis berita lain.
-
Menentukan topik yang layak dijadikan feature.
-
Mengumpulkan data, melakukan observasi, dan menyusun angle yang menarik.
Pertemuan ke delapan ini menjadi langkah penting bagi para peserta ekskul jurnalistik. Dengan pemahaman awal tentang penulisan feature, mereka diharapkan dapat menghasilkan tulisan yang tidak hanya informatif, tetapi juga menggugah dan penuh nilai cerita. Semoga pada pertemuan berikutnya, peserta semakin mahir dalam menyusun berita dengan gaya penulisan yang lebih kreatif dan mendalam.


Komentar
Posting Komentar