Menanamkan Mindset “Kompetisi Sejati” pada Peserta Didik Pedalaman
Di zaman ketika pencapaian sering diukur dari siapa yang paling cepat, paling hebat, atau paling unggul dibandingkan orang lain, ada satu hal yang perlahan mulai terlupakan: bahwa kompetisi terpenting dalam hidup ini sebenarnya bukanlah melawan orang lain, melainkan melawan diri sendiri. Kita hidup bukan untuk menumbangkan siapapun, tetapi untuk mengasah diri agar menjadi lebih baik dari versi kita yang kemarin.
Mindset inilah yang ingin terus ditanamkan kepada para peserta didik di SMAN 1 Petak Malai. Sebagai sekolah yang berdiri di pedalaman, kami menyadari bahwa banyak anak tumbuh dalam lingkungan yang jauh dari dukungan fasilitas dan paparan informasi seperti yang dinikmati anak-anak di perkotaan. Oleh sebab itu, support system dan suasana belajar yang tepat menjadi sangat penting agar mereka memiliki kesadaran bahwa masa depan mereka ditentukan oleh diri sendiri, bukan oleh keterbatasan sekitar.
Penguatan karakter ini dilakukan secara konsisten melalui berbagai aktivitas pembiasaan, mulai dari kegiatan pagi ceria, literasi, hingga pembentukan budaya disiplin. Selain itu, penguatan secara verbal diberikan secara rutin dalam setiap amanat pembina upacara bendera. Setiap pesan yang disampaikan selalu diarahkan untuk membangun kesadaran bahwa motivasi terbesar tidak datang dari luar, melainkan dari dalam diri masing-masing.
Berbagai studi juga menunjukkan bahwa motivasi intrinsik motivasi yang tumbuh dari kesadaran dan tekad pribadi adalah faktor yang paling tahan lama dalam membentuk ketangguhan anak. Seorang anak yang memiliki motivasi dari dalam diri akan lebih sulit goyah meski berada di lingkungan yang penuh tantangan, karena ia tidak lagi bergerak untuk sekadar mendapatkan pujian atau hadiah, tetapi untuk mencapai versi terbaik dari dirinya sendiri.
Di SMAN 1 Petak Malai, kami percaya bahwa setiap anak punya potensi besar. Yang diperlukan hanyalah ruang, dorongan, keteladanan, dan kesempatan untuk mencoba serta gagal tanpa merasa takut dibandingkan dengan orang lain. Ketika anak-anak menyadari bahwa pesaing terberat mereka adalah diri mereka sendiri, saat itulah mereka mulai bergerak menuju kemenangan sejati kemenangan dalam bentuk kedewasaan, ketangguhan, dan kualitas pribadi yang terus terasah.

Komentar
Posting Komentar