BASISMAN SMAN 1 Petak Malai: Ketika “Body Guard” Menjadi Tugas Paruh Waktu
Program BASISMAN (Bantuan Siswa Mandiri) SMAN 1 Petak Malai kembali menunjukkan keunikannya. Jika selama ini “lowongan” paruh waktu dari sekolah identik dengan membersihkan kebun, membantu perbaikan ringan fasilitas sekolah, atau memasang pipa, kali ini empat siswa mendapatkan pengalaman berbeda yang tak kalah menantang: menjadi “body guard”.
Ya, benar. Tugas mereka hari ini adalah mengawal perjalanan Kepala SMAN 1 Petak Malai, Muhammad Jumani, menuju perusahaan PT Gaung Satya Garaha untuk keperluan mengonfirmasi status proposal kegiatan sekolah. Meski terdengar sepele, perjalanan ini bukan perjalanan biasa. Di pedalaman, jalan perusahaan HPH sepanjang ±30 kilometer bukan hanya jauh, tetapi juga menyimpan risiko besar dengan kondisi jalur yang tak bisa ditebak.
Hari ini, Jumat, 5 Desember 2025, bertepatan dengan jadwal Penilaian Akhir Semester (PAS) Ganjil, sehingga siswa pulang lebih awal. Kesempatan itu dipakai oleh empat siswa Jely, Dony, Lindo, dan Hendra untuk menjalankan tugas BASISMAN yang tidak biasa ini.
Perjalanan dimulai sekitar pukul 13.15 dari lingkungan sekolah. Namun baru beberapa menit berjalan, motor Hendra yang membonceng Lindo mengalami masalah. Mereka akhirnya harus kembali untuk perbaikan ringan. Sementara itu, rombongan utama motor matic yang dikendarai Kepsek sendiri serta motor yang dinaiki Jely dan Dony melanjutkan perjalanan lebih dulu.
Kondisi jalan benar-benar menguji fisik dan mental. Beberapa ruas jalan rusak parah, berlubang, licin, dan menanjak membuat kami harus bekerja sama, saling menjaga ritme, dan saling membantu agar bisa melewatinya dengan aman. Di beberapa titik, motor harus didorong bersama-sama agar tidak tergelincir.
Tantangan tidak berhenti pada jalan yang rusak. Saat perjalanan pulang, rombongan sempat dikejutkan oleh kemunculan seekor ular berbisa yang menyerupai King Kobra. Ular itu melintang di jalan dan sempat menghalangi jalur motor.
Beruntung, karena berkendara beriringan, salah satu dari kami cukup fokus untuk melihat keberadaannya lebih awal. Peringatan cepat yang diberikan membuat pengendara di belakang bisa memilih jalur aman dan menghindari potensi bahaya.
Situasi ini menjadi pengingat bahwa aktivitas di pedalaman memiliki risiko tersendiri, dan tugas pengawalan seperti ini sungguh bukan hal yang mengada-ada.
Pengalaman hari ini menjadi pelajaran berharga bagi para siswa. Mereka belajar tentang:
-
Tanggung jawab menjalankan tugas dengan sungguh-sungguh
-
Kerja sama dalam kondisi sulit
-
Adaptasi terhadap situasi tak terduga
-
Keberanian dan ketenangan saat menghadapi bahaya di lapangan
Inilah esensi dari BASISMAN: memberikan pengalaman nyata, membentuk mental tangguh, dan mendukung siswa yang memiliki tanggung jawab ekonomi melalui pekerjaan paruh waktu yang tetap mendidik.
Program BASISMAN bukan hanya soal membantu siswa, tetapi juga membangun karakter, kemandirian, serta kepekaan sosial nilai yang menjadi kekhasan SMAN 1 Petak Malai.


Komentar
Posting Komentar