Harmoni Aksi Siswa untuk Peduli Aksara (HASUPA)

Tumbang Baraoi, 25 Oktober 2025 — SMAN 1 Petak Malai resmi memulai program literasi dan pengabdian masyarakat bertajuk HASUPA (Harmoni Aksi Siswa untuk Peduli Aksara). Program ini merupakan hasil kolaborasi antara sekolah dan Taman Baca Baraoi, yang berfokus pada upaya meningkatkan minat baca masyarakat pedalaman sekaligus menjadi ruang pembelajaran sosial bagi para siswa.

Program Inovasi Sekolah

Kegiatan perdana digelar pada Sabtu, 25 Oktober 2025 di Desa Tumbang Baraoi, tepatnya di depan rumah salah satu alumni SMAN 1 Petak Malai, Wilse, yang dulu juga pernah menjadi relawan Taman Baca Baraoi. Meski Wilse saat ini sedang tidak berada di tempat, rumahnya menjadi lokasi strategis untuk memulai kembali semangat lapak baca yang sempat vakum beberapa waktu terakhir.

Program Literasi Pedalaman

Dalam kegiatan ini, tiga siswa yang menjadi relawan sekaligus seksi lapangan adalah Mario Fransisko, Yulia, dan Magdalena Kristi. Mereka bertugas menyiapkan lapak baca, mendampingi anak-anak membaca, serta memandu permainan edukatif sederhana. Kegiatan ini dipantau langsung oleh Muhammad Jumani, Kepala SMAN 1 Petak Malai, yang juga merupakan pendiri Taman Baca Baraoi.

Kegiatan berlangsung mulai pukul 15.00 hingga 16.30 WIB, dan dihadiri oleh belasan anak dari berbagai jenjang usia — mulai dari PAUD, SD, hingga SMP. Meskipun jumlah peserta belum terlalu banyak karena kegiatan dilakukan tanpa pemberitahuan resmi sebelumnya, semangat dan antusiasme anak-anak yang hadir benar-benar luar biasa.

Salah satu anak bernama Sandro bahkan berhasil enam buku bacaan selama kegiatan berlangsung, baik secara mandiri maupun dengan pendampingan relawan. Bagi anak-anak yang belum lancar membaca, relawan memberikan bimbingan dan pendampingan personal agar mereka tetap merasa senang dan percaya diri.

Selain membaca, anak-anak juga mengikuti sesi tanya jawab dan kuis ringan yang dibawakan oleh para relawan. Peserta yang berhasil menjawab pertanyaan dengan benar mendapatkan hadiah kecil seperti susu kotak dan alat tulis sebagai bentuk apresiasi.

Program HASUPA sendiri dirancang sebagai kegiatan literasi berbasis aksi sosial. Sekolah berencana melaksanakan kegiatan ini secara rutin setiap akhir pekan (Sabtu atau Minggu), dengan lokasi yang akan berpindah-pindah ke desa-desa sekitar Kecamatan Petak Malai. Melalui kegiatan ini, diharapkan siswa tidak hanya menjadi pembelajar di ruang kelas, tetapi juga agen perubahan yang membawa semangat membaca dan berbagi pengetahuan kepada masyarakat.

“Melalui HASUPA, kami ingin menjadikan literasi sebagai jembatan pertemuan antara sekolah dan masyarakat. Siswa belajar tidak hanya dari buku, tapi juga dari pengalaman nyata di lapangan,” ungkap Muhammad Jumani, Kepala SMAN 1 Petak Malai.

Meski dimulai dari langkah kecil dan sederhana, kegiatan perdana HASUPA ini menjadi awal yang penuh harapan. Dengan dukungan berbagai pihak, kegiatan ini diharapkan dapat menjangkau lebih banyak anak dan membuka akses terhadap bacaan yang layak di wilayah pedalaman Katingan.

Komentar