SMAN 1 Petak Malai Ikuti Sosialisasi Moderasi Beragama dan Lomba Drama Serta Pidato di Kasongan

Kasongan - Setelah hujan ringan mengguyur lokasi perkemahan semalam suntuk, pagi di bumi perkemahan Kwartir Cabang Kasongan terasa lembab dan sejuk. Cuaca yang mendung disertai gerimis kecil membuat panitia Kemah Pelajar Lintas Agama FKUB Kabupaten Katingan harus menyesuaikan jadwal kegiatan hari kedua. Rencana olahraga pagi dibatalkan dan diganti dengan aktivitas bersih-bersih lingkungan di sekitar tenda. Meski sederhana, kegiatan ini justru memperlihatkan kepedulian dan semangat kebersamaan para peserta dalam menjaga kebersihan area perkemahan.

Kemah pelajar lintas agama FKUB Kab. Katingan

Usai kegiatan pagi, peserta mengikuti Sosialisasi Moderasi Beragama, salah satu agenda penting dalam rangkaian kemah tahun ini. Dalam kegiatan tersebut, hadir lima narasumber lintas agama yang masing-masing menyampaikan pandangan mereka tentang makna moderasi beragama dari sudut pandang keyakinan yang berbeda. Suasana berlangsung hangat dan penuh rasa hormat. Peserta diajak untuk memahami bahwa perbedaan agama bukan alasan untuk berjarak, melainkan peluang untuk saling belajar dan menghargai.
Sesi ini juga diperkuat dengan kehadiran perwakilan dari Polres Katingan, yang memberikan penguatan tentang bagaimana sikap moderat beragama berperan penting dalam menjaga kerukunan dan persatuan bangsa.
Lomba Pidato FKUB Katingan
Karena kegiatan bertepatan dengan hari Jumat, acara pagi diakhiri menjelang waktu salat Jumat. Panitia turut menyiapkan transportasi bagi peserta dan pendamping laki-laki beragama Islam yang hendak menuju masjid. Sementara itu, peserta dari agama lain dapat menikmati makan siang prasmanan yang telah disiapkan di depan sekretariat kegiatan. Suasana keakraban tampak di antara peserta dari berbagai sekolah dan latar belakang agama yang berbeda, mencerminkan nilai-nilai toleransi yang menjadi ruh utama kegiatan ini.

Memasuki siang hari sekitar pukul 13.00, kegiatan kembali berlanjut dengan dua lomba terakhir, yaitu Lomba Drama dan Lomba Pidato. Kedua lomba digelar secara bersamaan di tempat terpisah. Tim SMAN 1 Petak Malai tampil dengan penuh semangat. Untuk lomba pidato, Imellisa Dwi Siska mendapat giliran tampil pertama. Meski harus tampil perdana, Imellisa berhasil menyampaikan pidatonya dengan cukup baik dan percaya diri.

Sementara itu, di panggung lain, tim drama yang diperankan oleh Mario, Kendri, Imel, Ayu, dan Elsy tampil dengan antusias. Dengan waktu latihan yang terbatas dan pengalaman yang masih minim, mereka tetap mampu memberikan penampilan terbaik sesuai kemampuan. Drama bertema toleransi dan kebersamaan itu sukses menarik perhatian penonton dan menunjukkan semangat anak-anak pedalaman yang berani mencoba dan belajar.

Baik pembina maupun peserta merasa bangga dan bersyukur dapat mengikuti kegiatan berharga ini. Walaupun menyadari bahwa kemampuan masih perlu diasah dan mungkin belum bisa menyaingi sekolah lain, pengalaman di kemah lintas agama ini memberikan pelajaran bermakna tentang kerja sama, tanggung jawab, dan sikap saling menghormati.

Hari kedua pun ditutup dengan rasa puas dan semangat baru. Bagi peserta SMAN 1 Petak Malai, kegiatan ini bukan sekadar ajang lomba, tetapi proses pembelajaran kehidupan yang akan menjadi bekal berharga untuk tumbuh sebagai generasi yang toleran, berani, dan berkarakter.

Komentar