Anak Petak Malai Antusias Belajar Sains Lewat Eksperimen Elektromagnet Kegiatan

SMAN 1 Petak Malai - Kegiatan rutin HASUPA (Harmoni Aksi Siswa Untuk Peduli Aksara) kembali digelar pada Sabtu sore, 15 November 2025 di halaman Aula Merah Putih, Kecamatan Petak Malai, Kabupaten Katingan. Program yang merupakan kolaborasi antara Taman Baca Baraoi dan SMAN 1 Petak Malai ini kembali menghadirkan suasana belajar yang ceria, penuh interaksi, dan selalu dinantikan anak-anak.

Eksperiment sederhana Membuat elektromagnet

Sejak pukul 15.00 WIB, lapak baca sudah siap dibuka. Deretan buku berkualitas disajikan untuk anak-anak, sebagian besar merupakan bantuan dari Program 1000 Buku Perpusnas RI untuk Taman Baca Baraoi. Selain itu, koleksi buku juga diperkaya dengan donasi dari Jakarta Japan Network, Komunitas 1001 Buku, serta berbagai donatur lainnya. Keberagaman buku-buku bacaan ini membuat anak-anak semakin bersemangat memilih buku favorit mereka setiap pekan.

Praktek membuat elektromagnet

Tak berselang lama, anak-anak mulai berdatangan dengan antusias. Mereka disambut oleh para kakak relawan, yaitu Yulia, Imel, dan Kristi, yang dengan penuh kesabaran mendampingi proses membaca. Anak-anak yang masih belajar mengeja diberikan bimbingan langsung, sementara yang sudah lancar membaca dibiarkan mengeksplorasi buku secara mandiri. Suasana sore itu terasa hangat, dipenuhi tawa kecil dan obrolan ringan seputar isi buku yang mereka baca.

Literasi di Pedalaman Kalimantan

Setelah sesi membaca selesai, kegiatan dilanjutkan dengan pembelajaran sains dasar. Muhammad Jumani, Pendiri Taman Baca Baraoi sekaligus Kepala SMAN 1 Petak Malai, yang juga merupakan penginisiasi program HASUPA, memberikan materi menarik tentang elektromagnet. Tidak hanya menjelaskan konsep ilmiahnya, beliau juga mengajak anak-anak praktik langsung membuat elektromagnet sederhana menggunakan paku, kabel kecil, selotip, dan baterai 1,5 volt.

Anak-anak dibagi menjadi empat kelompok, dan masing-masing kelompok membuat elektromagnet mereka sendiri. Dengan penuh rasa ingin tahu, mereka melilitkan kabel ke paku, merekatkannya dengan selotip, lalu menyambungkan kabel tersebut ke baterai. Mereka takjub saat melihat paku berubah menjadi magnet ketika dialiri listrik, namun kembali seperti semula ketika baterai dilepaskan. Pengalaman praktik langsung ini membuat konsep elektromagnet terasa lebih mudah dipahami dan menyenangkan.

Setelah semua kelompok menyelesaikan membuat alatnya, mereka diminta mempresentasikan hasil karya masing-masing dan mendemonstrasikan cara kerjanya di hadapan kelompok lain. Semua kelompok berhasil menampilkan karya yang rapi dan berfungsi dengan baik. Sebagai bentuk penghargaan, mereka mendapatkan apresiasi sederhana yang membuatnya semakin bersemangat.

Kegiatan HASUPA sore itu ditutup dengan sesi foto bersama untuk dokumentasi. Program ini kembali membuktikan bahwa membaca dan belajar sains dapat menjadi aktivitas yang menyenangkan, serta memberikan pengalaman bermakna bagi anak-anak Petak Malai.

Komentar