HASUPA: Harmoni Aksi Siswa untuk Peduli Aksara (2)
Petak Malai, 8 November 2025 — Langit sore di Tumbang Baraoi sempat menggelayut mendung tebal. Sekitar pukul 14.00 WIB, hujan deras disertai angin dari arah barat daya membuat tim Harmoni Aksi Siswa untuk Peduli Aksara (HASUPA) sempat cemas. Sebab sesuai jadwal, kegiatan literasi yang menjadi agenda rutin kerjasama antara SMAN 1 Petak Malai dan Taman Baca Baraoi akan kembali digelar pukul 15.00 sore.
Maklum, kegiatan HASUPA hampir selalu berlangsung di ruang terbuka agar lebih akrab dan menyenangkan bagi anak-anak. Jika hujan tak kunjung reda, tentu akan menjadi kendala besar. Untungnya, menjelang pukul 15.00, angin mulai tenang dan hujan perlahan mereda. Tak ingin membuang waktu, Muhammad Jumani, Kepala SMAN 1 Petak Malai sekaligus pendiri Taman Baca Baraoi, segera menyiapkan perlengkapan dan box buku untuk dibawa ke lokasi kegiatan.
Kali ini, beliau tidak sendiri. Pa Eko Ardinatha turut membantu mengangkut buku dan berbagai perlengkapan pendukung, memastikan kegiatan tetap bisa berjalan tanpa terlalu banyak keterlambatan. Di sekitar Aula Merah Putih, yang berada di area lapangan olahraga kecamatan, dua relawan muda — Kristi dan Yulia — yang juga merupakan siswa SMAN 1 Petak Malai, juga tiba hanya beberapa menit berselang.
Meski hanya berdua, semangat mereka tidak surut. Saat box buku dibuka, belasan anak segera berdatangan, memilih buku-buku cerita yang mereka sukai. Seperti biasa, anak-anak yang sudah lancar membaca diberi kesempatan membaca mandiri, sementara yang masih belajar bergabung dalam kelompok kecil untuk mendengarkan bacaan nyaring dari tim HASUPA.
Suasana menjadi semakin hidup ketika sesi refleksi buku dimulai. Anak-anak diajak menjawab pertanyaan seputar isi cerita, tokoh, serta pesan moral yang bisa dipetik. Kegiatan sederhana ini melatih daya ingat, pemahaman bacaan, serta membangun kepekaan terhadap nilai-nilai baik yang terkandung dalam cerita.
Sebagai penutup, tim HASUPA mengajak anak-anak mencoba praktikum sains sederhana membuat koin logam mengapung di atas air dengan bantuan kertas tisu. Prinsip dari percobaan ini adalah tensi permukaan air: tisu yang diletakkan di atas air berfungsi sebagai penopang sementara bagi koin. Saat tisu perlahan menyerap air dan tenggelam, koin tetap mengapung di permukaan karena gaya kohesi antar molekul air yang menciptakan lapisan elastis seperti kulit tipis di permukaannya.
Bagi anak-anak, percobaan ini bukan hanya seru dan menghibur, tetapi juga membuka wawasan tentang sains di sekitar mereka. Mereka belajar bahwa ilmu pengetahuan bisa dijumpai dalam hal-hal kecil, dan belajar menjadi menyenangkan ketika dilakukan bersama teman.
Tagar: #HASUPA #SMAN1PetakMalai #TamanBacaBaraoi #LiterasiUntukSemua #AnakCintaBuku #PetakMalai #LiterasiKatingan



Komentar
Posting Komentar