HASUPA : Anak-Anak Antusias Bikin Replika Robot dari Barang Bekas (5)
SMAN 1 Petak Malai - Program HASUPA (Harmoni Aksi Siswa Peduli Aksara) kolaborasi antara SMAN 1 Petak Malai dan Taman Baca Baraoi—terus bergerak menjaga semangat literasi di Desa Tumbang Baraoi. Selain memiliki jadwal rutin setiap Sabtu sore, HASUPA juga sesekali hadir dua kali dalam sepekan untuk menggelar aktivitas tambahan yang tidak sempat dilakukan pada kegiatan reguler.
Kegiatan HASUPA di hari Sabtu memang sudah memiliki paket lengkap: membaca bersama, lapak baca, read aloud, praktik sains sederhana, dan games literasi. Dengan jadwal yang padat, sulit menyisipkan kegiatan yang memerlukan waktu lebih panjang, khususnya aktivitas kreatif seperti prakarya. Karena itu, tim HASUPA mengambil inisiatif untuk membuka sesi tambahan di hari lain sebagai bentuk pemanasan sekaligus ruang eksplorasi bagi anak-anak.
Robot “Kaleng Rombeng” yang Menginspirasi
Pada Selasa sore pekan ini, halaman depan Aula Merah Putih kembali dipenuhi keceriaan anak-anak. Tidak hanya membaca bersama, kegiatan sore itu juga menampilkan sesi prakarya: membuat miniatur atau replika robot berdasarkan ilustrasi dari buku Robot Milik Tony karya Vybhav Jitesh.
Buku tersebut bercerita tentang sebuah desa terpencil yang diteror penyihir jahat dan akhirnya diselamatkan oleh robot ciptaan Kakek Beabel dan cucunya, Tony. Meski awalnya dijuluki “kaleng rombeng”, robot itu menjadi pahlawan bagi desa. Kisah heroik dan bentuk robot yang unik membuat anak-anak sangat bersemangat menciptakan versi robot mereka sendiri dari barang-barang bekas.
Kiyo, salah satu peserta, mengaku sangat terkejut melihat bagaimana dus bekas kertas HVS, karton kotak susu, dan potongan material sederhana lainnya dapat disulap menjadi robot yang mirip dengan ilustrasi di dalam buku. “Ternyata bikin robot bisa semudah ini, asal kreatif!” ujarnya antusias.
Mengapa Prakarya Penting dalam Literasi?
Kegiatan prakarya seperti ini bukan sekadar aktivitas tambahan. Dalam konteks literasi, aktivitas kreatif:
-
Meningkatkan pemahaman bacaan melalui proses memvisualisasi cerita.
-
Menumbuhkan kreativitas dan problem solving karena anak diminta merancang bentuk robot dari bahan sederhana.
-
Melatih motorik halus dan koordinasi tangan-mata.
-
Mendorong keberanian berekspresi, terutama bagi anak yang masih pemalu saat membaca.
-
Menguatkan keterlibatan emosional dengan buku, sehingga minat baca mereka meningkat secara alami.
Dengan kata lain, prakarya adalah bagian dari literasi multimodal membaca, memahami, dan mencipta.
Dalam kegiatan kali ini, Kak Mario, relawan dari SMAN 1 Petak Malai, mendampingi langsung pembuatan replika robot. Ia mengaku sangat senang melihat kreativitas anak-anak. Sementara itu, relawan lainnya seperti Kak Yulia, Kak Wulandari, dan Kak Kristi tetap fokus mendampingi anak-anak yang masih belajar membaca, mulai dari pengenalan abjad hingga membacakan cerita secara berulang.
HASUPA kembali membuktikan bahwa literasi bukan hanya tentang membaca buku, tetapi juga membangun keceriaan, kreativitas, dan rasa percaya diri anak-anak di pedalaman.

Komentar
Posting Komentar